pun aku mengingatmu
di waktu duha
saat mentari naik setombak
dan pantai belum berombak
hanya keruh busa berleha
di awal sore
kala mentari akan tenggelam
beringsut ke pelukan malam
seperti rasa segigit pare
di akhir maghrib
ketika mentari hilang seluruh
tubuh ringkih merambat luruh
hati merunduk laksana rahib
di ujung subuh
kembara mentari mencari celah
mengejar fajar bulan terbelah
usir sepi enyahkan gaduh
pun aku merindumu
di setiap waktu
seperti air menuju samudera
dari gegunung datang mendera
hendak bermuara di situ
Sayang,
kau tempat pulang segala
: hasratku.
Repost/Edited
Watampone, Maret 2010
No comments:
Post a Comment