Pada malam kutatah aksara satu-satu, meski tertatih. Berkas kenang berlarian di kepala: anak-anak waktu yang lelah diterpa zaman, sedang kala tak memberi masa untuk jeda. Terus menggilas segala ada hingga tiada lalu mengada kembali. Pagi tiba, senyum mentari nampak malu-malu. Ada pelangi di antara awan, padahal fajar tidak mengirim hujan. Barangkali pagi sedang berbaik hati, susah payah meretas embun hingga berwarna. Tapi ada mendung membias di utara. Ah.. Sudahlah. Tidak ada yang sempurna bukan? Maka aku tak sabar menanti: ada apa di langitku siang nanti, dan malam bila ia datang lagi. Ya. Hidup ini indah. Maka nikmat mana yang akan kau dustakan, Saudara?
2011
Bait Rindu Lelaki Sepi
ZAIN AL AHMAD
No comments:
Post a Comment