wajah mentari sedang terluka
siang merah seperti darah
amuk marah memanggang bumi
tanah tak sejuk lagi
mata air di rahimnya
bertahap menjadi nanah
terdengar kabar dari utara
tempat bertahta aurora
tentang salju; tak lagi beku
meluruh di ombak biru
: laut menanggung beban berlebih
seperti langit yang lelah menangis
seperti bumi yang menjerit pedih
seperti udara yang terus meringis
kemana kau kupu-kupu?
merindumu di sela angin lalu
tapi kepompong enggan kau tinggalkan.
dimana kau tuan belalang?
mungkin melupa jalan pulang
sibuk mendo'a agar tak diciptakan.
o betapa malam gerah meremang
tiada lagi kerlip kunang-kunang
mungkin bumi sedang dikutuk bintang
hingga pawana menjadi garang
mengutus tsunami menghantam karang
o akankah kenapa berakhir apa?
tangis bumi mengisak tanya
rumput bergoyang tidak tahu jawabnya
apatah lagi ilalang di lembah
hanya mampu mengucap serapah.
cuiih!!
coba tanya ke gedung sana
pasti manusia tahu jawabnya
Tolitoli - 2011
ZAIN AL AHMAD
No comments:
Post a Comment