Gerisik dedaunan yang tertiup desah angin mengalun merdu larut dalam riuh rendah geliat kota, bisiknya mendayu seakan ingin tegaskan kita dariNya dzikir.
Pun gericik air yang mengalir menuju rendah menyebut namaNya, hingga setiap desah nafas senantiasa memanggilNya.Gerisik dedaunan yang tertiup desah angin mengalun merdu larut dalam riuh rendah geliat kota, bisiknya mendayu seakan ingin tegaskan kita dariNya dzikir.
Ketika dua siku dibasuh wudhu, saat tangan mengangkat takbir, hingga saat wajah tersungkur di atas sajadah, raga senantiasa berdzikir.
Lalu kala kaki terlangkah, dan tangan terayun hingga saat batang leher menoleh, tubuh larut dalam dzikir.
Tidakkah terdengar? begitu tebalkah hijab itu? Ya Allah, angkatlah hijab ini, hingga kami senantiasa menjadi hamba yang berdzikir dengan dzikir yang banyak.
Wallahu'alam
dengarlah, mari mulai mendengar
dzikirullah yang banyak
No comments:
Post a Comment