lelaki murung terduduk lesu
bibir keringnya diam membisu
memandang ke atas hendak bertanya
adakah Dia di langit sana
ditangannya ada sekuntum melati
yang dipetik dengan sebilah belati
melati hitam dari negeri seberang
saat hari tengah benderang
melati hitam tak seindah biasa
layu kuncupnya mulai menua
kelopaknya kini tinggal satu
tangkainya terbuat dari batu
lelaki murung menengadah sengit
acungkan jari menunjuk langit
terdengar bunyi dari mulutnya
namun bukan mengucap kata
lelaki murung pemilik melati hitam
terus menatap langit menghitam
hingga mentari penuh padam
senyum di bibirnya, kelam
Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburkannya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali? (Khalil Gibran)
No comments:
Post a Comment