March 24, 2009

Lelaki Murung dan Melati Hitam

lelaki murung terduduk lesu
bibir keringnya diam membisu
memandang ke atas hendak bertanya
adakah Dia di langit sana

ditangannya ada sekuntum melati
yang dipetik dengan sebilah belati
melati hitam dari negeri seberang
saat hari tengah benderang

melati hitam tak seindah biasa
layu kuncupnya mulai menua
kelopaknya kini tinggal satu
tangkainya terbuat dari batu

lelaki murung menengadah sengit
acungkan jari menunjuk langit
terdengar bunyi dari mulutnya
namun bukan mengucap kata

lelaki murung pemilik melati hitam
terus menatap langit menghitam
hingga mentari penuh padam
senyum di bibirnya, kelam

Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburkannya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa memperolehnya kembali? (Khalil Gibran)

Kendari, MARET 2009

No comments:

Post a Comment