tetap ceria dalam derita
setia menanti tangan tengadah
setiap hari menantang lelah
bocah malam mengais iba
tak beralas dua tapaknya
kejar rupiah nafas terengah
lapis asa kadang jengah
bocah malam mengais iba
samar terlihat senyum tangisnya
tatap matanya mohon terserah
tak berdaya jiwanya berserah
bocah malam mengais iba
cacah malam pagi tiba
saksi hidup bulan terbelah
pupuk asa tinggal setengah
bocah malam mengais iba
bersahabat dengan nestapa
luka hatinya pendam marah
akhiri kisah dengan darah

No comments:
Post a Comment