March 18, 2009

Dari titik kembali ke titik

Sekedar mengingatkan diriku, agar tidak lupa siapa diri ini lalu berjalan di muka bumi dengan sombong, seakan aku ada. MEREKA berkata, "AKU BERPIKIR MAKA AKU ADA." Aku berkata, jika aku ada maka dimanakah DIA? bukankah DIA yang seharusnya ada atau aku hanya merasa ada namun tidak benar-benar ada?

BERPIKIR, dalam term MEREKA selalu dikaitkan dengan proses OTAK, benarkah? sepenting itukah OTAK bagi aku? coba kucari dalam Kitabullah, aku kecewa, karena Pemilik Kitabullah tidak mencantumkan kata OTAK walau hanya satu kali saja diantara 6666 ayat di dalamnya. Apakah Tuhanku lupa? TIDAK aku saja yang tertipu, Tuhanku tidak lalai, tidak pula lupa.

Lalu supaya aku tidak lupa, bahwa aku membawa kotoran yang menjijikan pada setiap bagian tubuh yang selalu aku banggakan ini.

Dan supaya aku selalu ingat, aku berasal dari titik yg akan kembali ke titik. Kadang terlihat seperti garis, namun bukankah garis hanyalah kumpulan titik-titik? lalu titik itu juga dikatakan zero, madum - ada tapi tak ada, tidak bernilai. Hingga ada juga yg mengatakan "kembali ke ZERO, kembali ke NOL." NOL, dia ada tapi tidak ada itulah aku seharusnya, ikhlas - khalas. Dan bukankah dalam angka Arab dimana Al Qur'an ditulis dgn huruf Arab, angka NOL itu dilambangkan dengan titik?

Wahai diriku kuingatkan kepadamu, jadilah NOL, ada tapi tidak ada, al ghurabaa, ikhlas - khalas - karena syaiton bertekuk lutut di bawah kaki hambaNya yang ikhlas...

Betapa tidak, jika hamba ikhlas - khalas maka ia kembali menjadi NOL, menjadi TITIK sehingga hanya DIA yang ada. Maka wajarlah syaiton bertekuk lutut karena pada hati hamba yang ikhlas - khalas hadir DIA.

Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment