January 30, 2011

Bukan Rindu yang Itu

TERENGAH nafas yang memburu berlari mengejar makna pada isak aksara yang kau toreh. Runut kau bertutur tentang luka dan air mata, pun tentang hati yang lelah meragu. Amboi, bengisnya kepedihan menjelma bunga di lembah sukmamu. Lalu atas nama cinta kau maki rindu yang tengah berlarian bersama anak-anak waktu.

Ingatkah? kau pernah bertanya tentang bilakah rinduku padamu. Sungguh bukan rindu yang itu, yaitu rindu yang kau kira akan abadi.

Kini, dengarlah rinduku;
"serupa dahaga lelaki di sahara tandus sedang hujan hanya datang satu-satu, dia meringkuk menjilati tanah berharap menemu air pada jejak gerimis kemarin."
Tahukah? rinduku tiada berbatas, pun tiada terikat waktu. Rinduku selalu di hati bahkan saat kau-aku ada bersisian; jiwaku tetap merindui jiwamu

Sungguh, rinduku padamu bukan rindu yang itu.

@sabdabumi

No comments:

Post a Comment