Ingatkah? kau pernah bertanya tentang bilakah rinduku padamu. Sungguh bukan rindu yang itu, yaitu rindu yang kau kira akan abadi.
Kini, dengarlah rinduku;
"serupa dahaga lelaki di sahara tandus sedang hujan hanya datang satu-satu, dia meringkuk menjilati tanah berharap menemu air pada jejak gerimis kemarin."Tahukah? rinduku tiada berbatas, pun tiada terikat waktu. Rinduku selalu di hati bahkan saat kau-aku ada bersisian; jiwaku tetap merindui jiwamu
Sungguh, rinduku padamu bukan rindu yang itu.
@sabdabumi
No comments:
Post a Comment