JIKA kau pahami rerindu kemarau pada hujan maka kau akan mengerti rinduku padamu. begitulah jiwaku merindui jiwamu.
aku tidak butuh kau untuk membasuh rapuh jejiwa. jiwaku utuh, mengutuh: satu.
toh jika jiwa meretak. kau dan siapa pun bukan perekat untuknya.

adalah rinduku, pepucuk tunas cinta yang tumbuh sejak kita tercipta. duhai cinta, ini aku lelakimu; yang jiwanya mencintai jiwamu. lalu menyebutnya: kekasih jiwa.
selamat datang di semesta cintaku. telaga madu, bukan empedu. sesap hingga tandas. selagi kau bisa.
@sabdabumi
No comments:
Post a Comment