Di altar cinta, aku pamit
untuk satu malam ini saja.
Telah labuh seorang Maharani
di selatan pantai negeri
datang dengan pedang berkilau
hendak rubuhkan istana kita
Usah menangis,
aku akan kembali
pedang cintanya tidak akan melukaiku
tameng kasihmu terlalu tangguh untuknya
Tidurlah sayang,
tunggu aku di perjamuan cinta kita
saat mentari menyapa di ufuk timur
Di altar cinta, menitis hangatku
kecup lembut keningmu
antar kau mendekap lelap.
Dan terlelaplah kau
dalam dekapan sayap jiwaku.
@sabdabumi
*gambar : http://irmasenja.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment