March 18, 2009

Di Bibir Pantai

Disini aku berdiri layaknya karang yang tak kan goyah diterjang badai.
Setiap butir pasir dan setiap tetes samudera
menjadi saksi kemenangan cinta abadi...

Majulah dikau sang penakluk,
namun jangan salahkan aku bila ternyata Al-Haq berpihak padaku.

Majulah dikau sang penakluk,
usah ragu hujamkan pedangmu tepat ke dada kiriku,
namun jangan gentar bila api yang membara di ujung pedangmu membeku
layaknya menikam ujung utara bumi...

Dan majulah dikau sang penakluk,
lalu kubangunkan makam indah di bibir pantai ini
dimana nisannya bertuliskan namamu.
Pangeran Cinta dari negeri seberang yang dipaksa pulang namun hanya tinggal nama,
hingga para pujangga akan mengenangmu dalam syair-syair indahnya.

No comments:

Post a Comment