perempuan penjaja berita
hidup dalam seribu cerita
matanya jalang menatap nyalang
jauh terdampar di alam kenang
perempuan penjaja berita
tumbang sudah tonggak percaya
pada dunia penuh fitnah
hanya tersisa sumpah serapah
perempuan penjaja berita
berdiri di pantai derita
satu kakinya menjejak bumi
kaki lainnya di atas api
perempuan penjaja berita
mencumbu gelap dengan pelita
sejumput cita telah lama mati
terbunuh dalam pertikaian hati
perempuan penjaja berita
malam kemarin masuk berita
membujur kaku di keranda sepi
gantung diri hendak menyepi
Setitis airmata menyatukanku dengan mereka yang patah hati, seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan. Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan, dari pada aku hidup menjemukan dan putus asa (Khalil Gibran)
Kendari, MARET 2009
No comments:
Post a Comment