January 24, 2010

Jejak Surga di Sekujur Peluh

reka waktu retas malam panjang indah berbintang
seka noktah sepi dalam geram gelap membayang
naluri aneh mengendap dekap lalu merekah di sudut asing
pada rekah rindurindu dalam desah kalbu yang mendesing

o malammalam panjang semakin panjang menghampar
kilau bintang terangi jiwa yang ringkih terpapar
oleh bara cinta yang merah membakar
hapus pekat di dinding resah yang mengakar

pada deru nafas yang beradu gaduh
lamat terdengar suaramu mengaduh
percik rasa sontak merebah
saat gumul resah berpadu gundah

o sepisepi bergerigi sunyi menghentak garang
dobrak gelisah memacu laju hasrat menyerang
desak hingga ke tepian asa yang mulai mengering
desak lamun hingga jatuh ke palung hening

kelana ini sayang bernilai lebih dari riburibu dinar
serapah kata lanut dalam mata yang berbinar
di wajah yang bersinar seterang mercusuar
pun rinai senyum melengkapi sendu yang tersiar

lalu kelana ini sayang berakhir di lautan teduh
tempat para pengembara sunyi berteduh
biar kubasuh perih yang membuatmu mengeluh
hingga jelas terlihat jejak surga di sekujur peluh


Tolitoli, Januari 2010

No comments:

Post a Comment