March 18, 2009

Koruptor Masih Terbahak

Bangsaku masih sekarat. Belum lagi menunjukkan kemajuan yang berarti. Kemiskinan terlihat di sana sini, jauh dari kesejahteraan. Korupsi tetap menggurita dan koruptor terbahak di sudut-sudut ruang kantor yang megah.

Waktunya merubah paradigma, untuk mereka yang memegang palu dan bertoga.Jadilah wakil rakyat di ruang pegadilan. Wakili suara rakyat yang terabaikan dan yang tak terdengar. Agar pengadilan berhati nurani. Jangan berhenti pada teks undang-undang hanya demi menegakkan kepastian hukum lalu mengabaikan kebenaran materiil dan keadilan.

Kini saatnya pengadilan tidak boleh lagi bersikap netral positivisme, berpihaklah pada kebenaran dan keadilan. Muhammad, SAW pernah berkata, keadilan itu tidak bisa engkau lihat namun dapat kau rasakan apabila terjadi ketidakadilan.

Indonesia 1 Januari 2009, bangkitlah para pengusung hukum progresif karena hukum bukanlah sekedar pasal-pasal dalam undang-undang namun ada di balik toga para hakim. Jangan pisahkan hukum dari manusia dan kemanusiaannya. Hukum untuk kesejahteraan rakyat.

Tutup kepala koruptor-koruptor itu dan arahkan laras dan moncong bedilmu tepat di dada kirinya. Dada yang didalamnya telah usang dipenuhi nanah keserakahan, menghisap habis darah rakyat dan bangsamu.

Demi Keadilan dan Ketuhanan Yang Maha Esa, sekali berarti sudah itu mati.

No comments:

Post a Comment