seret tubuh tanpa diri
jauh, ke tepi...
Ringkih akal mengais hikmah
menanti ajal rengkuh jiwa
saat jelas beribu tanya
pada Dia tertuju kelana
lalu datang suatu kisah
tentang mati yang bernanah,
menjadi bangkai
dan membusuk.
Walau trenyuh aku meminta,
di akhir nafas menjelang naas
akhiri dengan indah
tutup waktu dalam senyum
atau,
biarkan tumpah merah darah!
Lalu,
bila akal menjauh,
lekaslah Kau cabut
hingga jenazah membujur
bebaskan aku dari raga
sosok usang, bertopeng malaikat
wajahnya buram, syarat nafsu serakah
No comments:
Post a Comment