February 2, 2011

Aurora di Dinding Hati


SUBUH merintik, hujan jatuh satu satu. walau sedikit, genangnya mampu tegaskan rindu; seperti basah sekecupan bintang di pelataran bumi. adalah dirimu sayang, bintang merah yang tengah menitisi subuh ini.

bintang merah enggan beranjak hingga menggurat di dinding malam, pun inti bumi mengkristal di sana; yang gelapnya serupa gelap bintangmu, yang gelapnya mendekap merah hingga memerah muda di langitmu, yang gelapnya menyelimuti gelapmu.

tahukah? di hatiku telah tercipta ruang,
sedang aurora menjelma di dindingnya.
tanpa permisi terselip rasa
tanpa izin, cinta tergantang

@sabdabumi

No comments:

Post a Comment