March 20, 2009

Selaksa Cinta

lorong waktu itu terbuka lagi
kisah purba memanggil, ku enggan menoleh
lirih hati berbisik, aku milik sekarang
bukan esok atau kemarin

usah bongkar yang telah terkubur
beri saja bunga di atasnya
sekedar 'tuk kenang indahnya
kenang dengan senyum terkulum


lihatlah pada api yang membara
membakar habis tak bersisa
menari lincah rentak birama
sisakan jejak duka nestapa

bila kau izinkan,
kan kudinginkan api untukmu
namun tunggulah,
hingga sayap cinta merangkumku

lalu biarkan kuteguk anggur dari piala cinta
walau kutahu manisnya mampu bunuhku
semayamkan tubuhku di altar suci
darahku beku dalam pelukannya


mendekatlah, jangan menjauh
kemarilah, biarkan cinta mendekap
saat hatimu ingkar, berontak menghindar
sungguh kau hindari diri di dalam diri


No comments:

Post a Comment