May 27, 2011

Gelapku Terlalu Pekat untuk Kau Terangi: Sudah! [Elegi Labirin Cinta]

Akulah cinta dalam setiap sebutan cinta yang merekah di dada para pencari cinta. Sedang kau tidak akan pernah sampai padaku meski bila menunggangi kendara cahaya sekalipun sebelum aku berkenan hadir di setiap tetes detak darah di nadimu. Aih, simpan dulu rasa yang kau sebut dengan namaku itu. Satukan di sudut sana, tempat rasa seperti hasratmu kini, teronggok dalam gelap malamku yang panjang. Akulah yang akan mengunjungimu.

Bahkan dua mata elang yang menukik tajam tak kuasa menembus cangkang gelap semayam rindu di hati. Pun lacur rindumu telah sampai di pangkuanku dengan kendara senyap saat manusia terlelap.

Tapi katamu, kau ingin menjadi lilin demi terang yang kau bawa. Ah.. Mari sini kuberi tahu. Kau hanya akan meleleh tak berbentuk dan tetap menjadi leleh sebelum kau sempat menyala di sekitarku. Begitu cepat tanpa kau sadari bara di sekujurku sanggup luluhkan dinding peraduanmu yang terbuat dari beton baja sekalipun.

Sudah, hentikan langkahmu sebelum terlambat. Menujuku terjal dan berliku. Tidak akan sanggup kau mendaki langit sembari membenam di dasar bumi yang kelam. Sudah, tanggalkan saja dongeng cinta yang kau pungut dari sederet roman lusuh di kubangan jalan itu. Gelapku terlalu pekat untuk kau terangi: Sudah!

2010 - 2011
Bait Rindu Lelaki Sepi
ZAIN AL AHMAD

2 comments:

  1. Nal,
    merindui bait-bait ayat kamu...
    dan aku di sini singgah sebelum dijemput pergi ke ruang yang lainnya...nyata,bisu karena hanya pundak maya berdesah-desah ditiup angin,dititip hebat di atas sebuah makna luhur. argh aku tidak tahu apa yang ku katakan,bila jemari hanya menari. tanpa robek hati.

    ReplyDelete