Ketika Sajak Pagi Terluka
ada duri di jemari embun
menetes jatuh tanpa sengaja
terselip di helaian rindu yang rimbun
menterjemahkan pagi sebagai luka
"siang sebentar lagi datang, tapi pagi enggan tersenyum.."
bisikmu menyingkap cerita.
maka ketika sajak pagi terluka
kisah ini tak sanggup lagi kulanjutkan
menemu akhir, menemu titik di genang duka
sebelum koyak terlalu perih untuk menjadi kenangan
: demi setapak merah yang masih jauh dari usai
seisak maaf merecik haru, lebam biru rinduku.
~ Nal
No comments:
Post a Comment