TERIAK kesahku pada hujan yang merinai deras di ujung senja berharap malam meluputkan jejak air mata di pipi pun agar pagi tidak lagi datang membawa simpati mentari.
Bukan terpaksa tidak pula hendak mendustai diri namun kerapuhan tidak boleh berlama-lama berkerak di dinding hati. Kerna aku lelaki penerus jejak para nabi yang di pundaknya tersemat tugas seorang suami.
Tumbuhlah tumbuh duhai kau batang pohon kesabaran, hujamkan akarmu hingga ke dasar bumi lalu penuhi halamanku dengan buah ketegaran yang lezat rasanya saat ia meranum kerna kekasihku telah datang merebah di bahu kiri hendak hempaskan lara saat kenyataan hidup semakin menghimpit.
@sabdabumi
No comments:
Post a Comment