CINTAKU PADAMU
CINTAKU padamu bukan cinta lelaki kemarin sore yang mendekap cinta serupa bocah dengan mainannya. Cintaku padamu adalah cinta yang melambungkan jiwa hingga menyentuh langit subuh; adalah fajar yang menyala di ujung kegelapan; adalah nyala yang bercahaya tanpa tersentuh api saat hening datang menyelimuti segala sepi.
CAHAYA CINTAKU
JIKA tiba-tiba saja kau melihat cahaya dari dalam hatimu saat malam mulai hening sedang gelapnya kian memekat. Maka tersenyumlah sayang, kerna pada gelapmu telah kutitipkan sebentuk cahaya yang menyala dan akan selalu menyala sesaat setelah aku selesai merapal do'a tentang jiwaku yang merindui jiwamu dan tentang hatiku yang mencintai hatimu.
SAAT TERAKHIR
DATANGLAH gelap, aku ingin luruh dalam dekap. Hingga sabda meresap menggurat membumi. Datanglah segera, sebentar lagi waktunya tiba, senja terahir untuk kita. Aih, padahal masih banyak; "kah?" yang menggelitik menggoda pada keagungan May Ziadah yang menitis di jiwamu.
CINTA dan DENGKI
ANDAI saja tidak ada dengki di hati maka cinta akan membaluri jiwa dengan cahaya. Namun dengki enggan beranjak malah berkerak di dalam diri. Tahukah? mencintaimu bagiku adalah usaha untuk mengikis segala dengki yang kian menjelaga.
RINDUKU
KATAKAN padaku dengan cara apa aku melupa jika senyummu selalu membayang di setiap pandang yang menuju.
AJARI aku bagaimana cara menepis rindu yang menderu jika cinta telah melingkupi jiwa dengan cahayanya. Atau mungkin aku memang tidak mau berhenti merindumu, namun jangan tanya sampai kapan kerna aku tak tahu.
CAHAYA NAMAMU
AKU tengah bernyanyi tentang cinta, rindu, dan kasih padamu wahai kau aurora yang tengah menari di hatiku. Lalu kudapati cahaya sedang menyala di sini, di dalam semesta jiwaku kini; yaitu serupa nyala yang menerangi tanpa bara. Tahukah? kunamakan cahaya itu dengan namamu.
INDAHMU
ADALAH kau yang tengah bernyanyi di dalam jiwa, lagukan nyanyian cinta yang memerah muda sedang aku sibuk mengeja rindu yang menari serupa cahaya aurora di hati. Jika itu indah maka engkaulah keindahan itu.
@sabdabumi
No comments:
Post a Comment