May 24, 2011

Kau, Aku dan Kegilaanmu

Laju nafas seringai senja
berlarian mengejar aksara
berkecipak langkahnya di genang duka
meregang pilu, menjerit kelu
sedang belati di genggam kirinya
tertatih meniti karang batu
mendaki tebing tebing rindu
sembari menjunjung luka di atas kepala.
Hei! Kau perempuan gila
yang mengharap pendar bintang di kertas lusuh
hendak kemana kau bawa jantung merahmu itu
yang baru saja kau simpan di saku
terbelah empat terkoyak ragu
hingga gerimis darah menetes memisuh
menggenang di bawah bulan tempatmu menunggu
menadah malam yang luruh tengahnya.
Ya, kupanggil kau perempuan gila
pada lebam matamu yang meremang kelam
pedang di sorotnya akankah menajam?
Seperti samurai yang merajam
menerjang terjang hingga duka bertahap karam.
Dan kau perempuan gila
yang bimbang dalam dekap lelaki gila
memamah cinta meremah merah
hingga geram rasa terpilah pilah
di helai sayap yang rapuh sebelah.
di akhir asa yang buntung setengah.
Ah, kau perempuan gila
walau kisahmu mencipta ngilu
namun kau tetaplah menggila
kerna kaulah kegilaan itu.

@sabdabumi
setelah membaca note "Perempuan Gila" oleh Shafia Azzahra.

No comments:

Post a Comment